Kelas Pelatihan ini bernama:
"Kelas Tata Krama dan Peraturan Suci Buddha"
atau dalam bahasa mandarinnya:
佛規禮節班 Fúo guī lǐ jié bān
佛: Fuo = Buddha (dalam hal ini dibuat oleh Buddha JiGong)
規: Gui = Peraturan, Kebiasaan, norma, standar
禮: Li = Tata Krama, sopan santun
節: Jie = Perhubungan, luhur, batasan
班: Ban = Kelas
Mengapa Perlu Peraturan Suci?
- Satu Negara ada hukumnya,
- Satu Keluarga ada normanya,
- Demikian pula Vihara ada Peraturan Suci dan Tata Susilanya.
- Buddha Maitreya (Pemimpin KeTuhanan)
- Dewi Kwan Im (Pelindung KeTuhanan)
- Nabi Confucius (Pendidik KeTuhanan)
- Tengah: B.Maitreya, Kanan: B.Kwan Im, Kiri: B.Ci Kung.
- Tengah: B.Maitreya, Kanan: Guru Agung, Kiri: Ibu Guru.
- 5 Rupang: tambah kanan: B.Kwan Kong, kiri: Dewa Li.
- 5 Elemen: Logam, Kayu, Air, Api, Tanah
- 5 Sifat Mulia:
仁Ren : Kewelasasihan,
义 Yi : Kebenaran / Keadilan
礼 Li : Tata Susila
智 Zhi : Kearifan / Kebijaksanaan
信 Xin : Kepercayaan.
- Merendahkan hati
- Melepas kemelekatan
- Menenangkan hati sejati?
- Mewakili Alam Abadi (Wu Ci)
- Persembahan Teh di kedua sisi Pelita Tengah: Atas Jernih, Bawah Keruh (Shang Ching Sia Cuo), menandakan Langit dan Bumi.
- Merupakan simbol Alam Hawa (Thai Ci)
- Mengandung unsur Ying dan Yang
- Menandakan Matahari dan Bulan
- Mewakili Firman Bapak Guru Agung dan Ibu Guru Suci.
- Sebelum lampu pelita dinyalakan, minimal 15 menit sebelumnya kita sudah harus memeriksa kecukupan minyak pada lampu pelita. Jika sudah mulai berkurang, segera ditambahkan.
- Periksa sumbu dari lampu pelita tersebut. Atur supaya api dari lampu pelita dapat menyala dengan sempurna. Apabila sumbu pelita sudah pendek, maka harus diganti.
- Bersihkan dengan tissue atau kain khusus jika kita melihat adanya noda minyak yang menetes atau menempel pada lampu pelita.
- Periksa kembali apakah dupa yang dipakai untuk menyalakan lampu pelita masih layak dipakai atau tidak.
Berikut adalah tata cara Menyambut Kehadiran Buddha (恭 迎 佛 駕). Dahulu disebut sebagai Menyalakan Pelita Buddha. Silahkan ditonton video tata cara menyambut kehadiran Buddha dibawah ini:
- Petugas lampu pelita maju ke depan meja Altar dan berdiri tepat di samping lampu pelita sebelah kanan dari umat. Berdiri dengan tegak menghadap ke umat lalu memberikan komando (dengan suara lantang) kepada seluruh umat untuk segera berdiri dan berbaris dengan tertib dan rapi.
- Komando yang diberikan adalah:
恭 迎 佛 駕gōng yíng fó jiàKong Ing Fuo Ciak
- Setelah umat telah berdiri dengan rapi dan tertib, petugas lalu memberikan hormat (作揖 Zuò yī .. 鞠躬 jū gōng) mengarah ke lampu pelita di bagian tengah.
- Petugas mengambil dupa khusus untuk pelita lalu menyalakannya.
- Ketika akan menyalakan masing-masing lampu pelita, petugas haruslah berdiri dengan baik terlebih dahulu.
- Dengan menggunakan tangan kiri, petugas lalu menyalakan lampu pelita dengan menggunakan dupa tersebut. Tidak perlu ci mei chi ataupun ci kong saat akan menyalakan setiap sumbu pelita.
- Lampu pelita bagian tengah (1) dinyalakan terlebih dahulu, kemudian lampu pelita di sebelah kanan umat (2) dan terakhir lampu pelita di sebelah kiri (3) dari umat yang berdiri menghadap ke meja Altar.
- Saat melewati depan meja altar, badan dibungkukkan sebagai tanda hormat.
- Setelah menyalakan ketiga lampu pelita, petugas kembali memberikan hormat (作揖 Zuò yī .. 鞠躬 jū gōng) sambil memberikan aba-aba:
一 鞠 躬yì jū gōngIk Ci Kong
- dan seluruh umat memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan sekali ke arah lampu pelita.
Berikut adalah tata cara mengantar kepergian Buddha (恭 送 佛 駕). Dahulu disebut sebagai Memadamkan Pelita Buddha. Silahkan ditonton video tata cara mengantar kepergian Buddha:
- Petugas lampu pelita maju ke depan meja Altar dan berdiri tepat di samping lampu pelita sebelah kanan dari umat. Berdiri dengan tegak menghadap ke umat lalu memberikan komando (dengan suara lantang) kepada seluruh umat untuk segera berdiri dan berbaris dengan tertib dan rapi.
- Komando yang diberikan adalah:
恭 送 佛 駕gōng sòng fó jiàKong Song Fuo Ciak
- Setelah umat telah berdiri dengan rapi dan tertib, petugas lalu memberikan hormat (作揖 Zuò yī .. 鞠躬 jū gōng) mengarah ke lampu pelita di bagian tengah.
- Petugas mengambil alat untuk memadamkan lampu pelita.
- Ketika akan memadamkan masing-masing lampu pelita, petugas haruslah berdiri dengan baik terlebih dahulu.
- Dengan menggunakan tangan kiri, petugas memadamkan lampu pelita bagian kiri (3) terlebih dahulu, kemudian di bagian kanan (2) dan yang terakhir lampu pelita di bagian tengah (1).
- Setelah memadamkan ketiga lampu pelita, petugas lalu memberi hormat ( 作揖 Zuò yī .. 鞠躬 jū gōng) sambil memberikan aba-aba:
一鞠躬 (Yì jū gōng)
- dan seluruh umat memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan sekali ke arah lampu pelita
- Untuk Vihara besar yang memiliki 3 Altar, maka cara memadamkan lampu pelita dimulai dari Altar Bodhisattva Yue Hui, kemudian memadamkan lampu pelita di Altar Buddha Ci Kung, dan terakhir lampu pelita di Altar Buddha Maitreya.
- Untuk masing-masing Altar Bodhisattva Yue Hui dan Altar Buddha Ci Kung, padamkan terlebih dahulu lampu pelita sebelah kiri kemudian lampu pelita sebelah kanan.
- Untuk Altar Buddha Maitreya, padamkan dari lampu pelita sebelah kiri terlebih dahulu, kemudian lampu pelita sebelah kanan dan terakhir lampu pelita bagian tengah (Mu Teng).
- Jika ada umat yang ingin mengulang 3 Mustika, maka wajib menyalakan ketiga Lampu Pelita Suci terlebih dahulu. Setelah diajarkan barulah Lampu Pelita Suci dipadamkan kembali.
- Pada saat menyalakan ataupun memadamkan lampu pelita, tidak perlu menundukkan kepala 鞠躬 (jū gōng) ataupun memberi hormat dengan cara mengangkat dupa sebatas alis (舉眉齊 jǔ méi qí).
- Pada saat berjalan melewati depan meja Altar, petugas lampu pelita harus menundukkan badannya (±45º) sebagai tanda hormat terhadap Tuhan YME dan para Buddha.
- Lampu pelita dipadamkan setelah semua penghormatan selesai dilakukan:
(1) Xiè ēn (ungkapan syukur dan terima kasih)
(2) Cí jià (baca: che cia) atau salam pamitan
(3) Sòng Lǎo Mǔ jià, jika ada upacara Ching Than (Mengundang Altar).
- Penghormatan “Terima kasih / syukur (Xie En)” dilakukan dengan cara membungkukkan badan (ci’ kong) sebanyak 3 kali setelah mendengar aba aba: Da Zhong Xiang Lǎo Mǔ Xie En, Sān jū gōng!
- Jika ada upacara pengundangan Altar (Ching Than), maka sebelum lampu pelita dipadamkan terlebih dahulu dilakukan puja bakti “Song Lao Mu Cia”
作揖, 跪 … 送老 駕zuò yi, guì … sòng lǎo mǔ jiàCuoYi, Kuei ... Shong Lao Mu Cia明明上帝 十叩首míng míng shàng dì - shí kòu shǒuMing Ming Shang Ti - She Khou Shou諸天神聖 五叩首zhū tiān shén shèng - wǔ kòu shǒuCu Thien Shen Sheng - Wu Khou Shou起.. 作揖, 送駕 禮畢 放手 鞠躬 退..qǐ… zuò yi, sòng jià lǐ bì fàng shǒu jū gōng tuì..Chi.. Cuo Yi, Shong Cia Li Bik Fang Shou Jii Kong Thuei..